Langkah Penanganan Vitiligo
Langkah
penanganan utama yang dapat Anda lakukan adalah dengan memaksimalisasi
perlindungan kulit dari sinar matahari. Meski tidak bisa disembuhkan,
penanganan yang tepat dapat memperlambat perkembangan vitiligo serta memperbaiki
penampilan kulit pengidap.
Kulit
pengidap vitiligo kekurangan senyawa melanin yang berfungsi melindungi kulit
dari sinar ultraviolet. Karena itu, gunakanlah tabir surya dengan SPF 30 atau
lebih agar tidak mudah terbakar matahari serta terhindar dari kerusakan.
Anda
juga dapat menggunakan krim ‘kamuflase’ kulit untuk mengatasinya. Krim tahan
air ini berfungsi menyamarkan bercak-bercak vitiligo. Alternatif lainnya adalah
produk kosmetik seperti losion penggelap warna kulit atau yang lebih dikenal dengan
tanning lotion.
Selain
melindungi kulit dan menyamarkan bercak, vitiligo juga dapat ditangani dengan
langkah-langkah medis.
Langkah
penanganan medis umumnya memiliki efek samping yang dapat memengaruhi kesehatan
Anda. Karena itu, dokter cenderung menganjurkan penanganan vitiligo dengan
produk perawatan tubuh dan kosmetik secara maksimal sebelum memutuskan langkah
penanganan lain.
Menjalani
penanganan medis juga memerlukan kesabaran karena membutuhkan waktu yang cukup
lama sebelum Anda merasakan keefektifannya.
Obat
oles
Beberapa
jenis obat oles yang digunakan untuk menangani vitiligo adalah kortikosteroid, pimecrolimus
atau tacrolimus, dan losion depigmentasi.
Krim
atau salep kortikosteroid dianjurkan oleh dokter untuk pengidap vitiligo yang
hanya memiliki bercak-bercak pada sebagian kecil tubuhnya. Salep ini bukan
untuk digunakan pada wajah. Pengidap vitiligo yang sedang hamil juga sebaiknya
menghindari obat ini.
Kortikosteroid
memiliki efek samping yang signifikan, seperti kulit yang menipis sehingga
pembuluh darah terlihat dan muncul guratan pada kulit (stretch mark).
Karena itu, obat ini umumnya tidak digunakan sebagai penanganan jangka panjang
dan dokter akan memantau kondisi pengidap secara teratur selama menggunakan
obat ini.
Obat
oles lain yang dapat menjadi alternatif adalah pimecrolimus atau tacrolimus.
Keduanya merupakan obat yang biasa digunakan untuk mengobati eksim. Beberapa efek samping yang mungkin
terjadi akibat obat-obat ini di antaranya kulit menjadi lebih sensitif terhadap
cahaya matahari, muncul sensasi terbakar atau sakit, serta wajah memerah dan
iritasi kulit ketika Anda mengonsumsi minuman keras.
Jika
mengidap vitiligo dengan bercak-bercak putih di sebagian besar tubuh, Anda
dapat menjalani depigmentasi. Proses ini dilakukan dengan mengoleskan losion
yang akan melunturkan pigmen kulit yang normal sehingga warnanya menjadi serupa
dengan bercak vitiligo. Obat oles yang digunakan adalah losion mengandung hydroquinone
yang dapat mencegah kembalinya pigmen kulit.
Sayangnya,
depigmentasi kulit yang Anda jalani akan bersifat permanen sehingga kulit Anda
tidak memiliki perlindungan alami dari sinar matahari lagi. Selain itu, hydroquinone juga berpotensi menyebabkan kulit
terasa gatal, perih, serta kemerahan.
Analog
vitamin D
Penggunaan
obat ini dapat dikombinasikan dengan kortikosteroid atau fototerapi. Contohnya
adalah calcipotriol.
Terapi
cahaya (fototerapi)
Langkah
medis ini akan dipilih jika bercak-bercak vitiligo pengidap sudah menyebar luas
atau tidak bisa ditangani dengan obat oles. Terapi ini menggunakan cahaya
ultraviolet (UV) A atau B untuk mengembalikan warna kulit yang terserang
vitiligo. Efek samping terapi ini adalah meningkatnya risiko kanker kulit.
Terapi
laser
Sama
seperti fototerapi, prosedur ini bertujuan untuk mengembalikan warna kulit pada
bercak-bercak vitiligo, tapi hanya efektif untuk vitiligo yang menyerang
sebagian kecil kulit tubuh.
Operasi
cangkok kulit
Dalam
prosedur ini, kulit sehat dari bagian tubuh yang tidak mengalami vitiligo akan
diambil dan digunakan untuk melapisi kulit yang memiliki bercak-bercak
vitiligo. Operasi ini dapat dilakukan jika bercak-bercak vitiligo Anda hanya
menyerang sebagian kecil tubuh dan tidak mengalami perkembangan.
Komplikasi Vitiligo
Jika
tidak ditangani, vitiligo akan terus berkembang dan terkadang mengakibatkan
beberapa komplikasi, misalnya:
- Kekurangan melanin akan
menyebabkan kulit rentan terhadap pengaruh sinar matahari sehingga mudah
terbakar dan mempertinggi risiko kanker kulit.
- Kekurangan pigmen pada mata
dapat menyebabkan inflamasi pada bagian iris.
- Penurunan kemampuan
pendengaran. Kondisi ini umumnya terjadi pada kasus vitiligo yang bersifat
keturunan. Melanin berperan dalam fungsi dan struktur telinga bagian
dalam. Diperkirakan sekitar 15 persen penderita vitiligo di bawah umur 40
mengalami komplikasi ini.